Di masa pandemi sekarang ini bagi kebanyakan orang tentu sulit untuk mengetahui seperti apa perbedaan batuk pilek biasa dan covid. Karena sering kali banyak yang melihat gejalanya secara umum mirip satu dengan yang lain. Namun tentu saja hal ini bisa dipahami jika mengetahui lebih dulu seperti apa pengertian batuk pilek biasa dan covid. Supaya bisa mencari pengobatan yang tepat dan sesuai. Berikut ini beberapa informasinya.
Saat seseorang mengalami gejala batuk pilek, umumnya bisa ditandai dengan adanya demam dan bisa juga tanpa demam. Kondisi demam terjadi apabila ada infeksi di dalam tubuh seperti misalnya tenggorokan atau infeksi pada saluran pernapasan. Sehingga akhirnya muncul demam mulai dari yang ringan hingga cukup tinggi.
Dalam batuk dan pilek yang terjadi, biasanya batuk pilek biasa juga dapat memiliki dua bentuk. Pertama yaitu batuk kering atau yang biasa disebut dengan batuk tidak berdahak. Umumnya kondisi batuk kering ini tidak disertai dengan pilek. Sementara jenis batuk berikutnya yaitu batuk berdahak, sehingga biasanya ada lendir yang dihasilkan pada saluran pernapasan. Mekanisme batuk berdahak ini juga yang pada akhirnya akan disertai dengan pilek. Akibat adanya lendir yang menutup saluran pernapasan mulai dari hidung hingga ke tenggorokan.
Jika dibandingkan dengan batuk pilek covid, umumnya sulit untuk membedakan kedua hal tersebut. Menurut beberapa orang gejala batuk pilek covid serupa tapi tak sama dengan gejala flu biasa. Namun sejatinya menurut beberapa ahli dalam dunia kedokteran, tidak berbeda antara batuk pilek biasa dengan yang ditimbulkan oleh covid.
Perbedaan utama yang membedakan hanya penyebab gejalanya saja. Karena penyebab covid merupakan virus SARS COV 2 yang akan berbeda dengan penyebab gejala batuk pilek biasa. Dimana batuk pilek biasa hanya disebabkan oleh virus influenza. Sehingga ketika dilakukan pemeriksaan, akan terlihat jelas apakah batuk pilek tersebut akibat virus covid atau virus influenza biasa.
Untuk mengatasi gejala batuk pilek di atas, baik itu batuk pilek biasa ataupun covid, maka ada beberapa terapi pengobatan yang sesuai. Sayangnya kadang banyak orang awam yang kurang memahami apa saja jenis obat terbaik untuk mengatasi kondisi tersebut. Supaya tidak lagi merasa bingung, simak beberapa alternatif obat pilihan yang cocok dikonsumsi saat mengalami batuk pilek berkepanjangan.
Alternatif pengobatan pertama bagi yang menderita batuk pilek bisa menggunakan Rhinos. Obat ini lebih tepatnya digunakan sebagai pereda gejala flu termasuk yang terkait dengan rhinitis alergi. Misalnya gejala pilek, bersin-bersin, hidung tersumbat, mata berair dan sebagainya. Adapun di pasaran saat ini obat tersebut terbagi dalam beberapa bentuk. Mulai dari Rhinos Neo Drop, Rhinos Junior Sirup, dan Rhinos SR Kapsul.
Tentu saja setiap bentuk tersebut memiliki efektifitas dan kegunaan yang sedikit berbeda. Rhinos Neo Drop atau Rhinos Neo Sirup Tetes digunakan untuk bayi dan balita yang memiliki usia mulai dari kurang dari 2 tahun hingga usia 5 tahun. Dosisnya hanya maksimal 0.8ml untuk sekali tetes.
Sedangkan Rhinos Junior Sirup lebih banyak ditujukan untuk anak-anak mulai dari 2 tahun hingga 12 tahun. Dosisnya lebih tinggi dari Rhinos Neo Drop, yaitu minimal 2.5ml untuk usia 2-5 tahun, dan 5ml untuk anak usia 5-12 tahun. Sementara untuk anak di atas 12 tahun dapat pula menggunakan obat ini dengan dosis 10ml dalam satu kali konsumsinya.
Terakhir ada juga Rhinos SR Kapsul yang merupakan pengobatan untuk orang dewasa. Rhinos SR memiliki efek terapi obat didalam tubuh yang lebih lama, yaitu bertahan hingga 12 jam. Maka dari itu penggunaannya lebih efektik dan efisien untuk dikonsumsi cukup hanya 2 x sehari 1 kapsul dibandingkan produk lainnya.
Berikutnya jika mengalami gejala batuk pilek biasa maupun covid, maka dapat mengambil tindakan pengobatan dengan menggunakan produk Lapifed. Produk ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu Lapifed Sirup dan Lapifed Tablet. Keduanya dibedakan oleh penggunaan dan sasarannya. Karena Lapifed Sirup digunakan untuk anak-anak dan Lapifed Tablet banyak digunakan untuk orang dewasa.
Adapun dosis pemberian Lapifed Sirup mirip dengan Rhinos Sirup, yaitu 5 ml dalam satu kali pemberian. Namun dengan efektifitas yang lebih rendah, maka Lapifed Sirup harus diberikan 3 kali sehari. Berbeda dengan Rhinos Sirup yang dapat diberikan hanya 2 kali sehari saja.
Demikian juga dengan Lapifed Tablet untuk orang dewasa, sebaiknya diberikan sebanyak 3 kali sehari. Lain halnya dengan Rhinos Tablet, seperti yang dijelaskan sebelumnya dapat diberikan hanya 2 kali sehari saja.
Obat pilek dan batuk anak yang lain bisa dengan menggunakan Quantidex Sirup. Obat ini mengandung Triprolidine HCl 1.25 miligram dan Pseudoephedrine HCl 30 miligram. Umumnya jenis obat tersebut diberikan pada anak usia 6 sampai 12 tahun sebanyak 1 sendok teh 3 kali sehari.
Untuk obat gejala batuk pilek biasa ataupun covid, umumnya bisa juga diatasi dengan menggunakan pengobatan berupa Rhinofed Tablet. Produk ini dapat digunakan untuk dewasa maupun anak-anak dengan usia lebih dari 12 tahun. Dalam satu tablet Rhinofed mengandung Pseudeofedrin HCL sebesar 60 miligram, dan Triprolidine HCL sebesar 2.5 miligram.
Untuk dosis pengobatan Rhinofed Tablet ini umumnya anak-anak dapat diberikan dosis 3 kali sehari 1 tablet. Sementara untuk orang dewasa, supaya lebih efektif, maka dosisnya bisa ditingkatkan hingga 3 kali sehari 1-2 tablet.
Untuk yang mencari alternatif obat gejala batuk pilek biasa dan covid, maka bisa juga mencoba menggunakan Demacolin Tablet. Produk ini bermanfaat untuk membantu meredakan gejala seperti demam, hidung tersumbat, pilek, maupun bersin-bersin.
Dalam satu kapsul Demacolin Tablet mengandung Paracetamol 500 miligram, Pseudoephedrine HCL 7.5 miligram, serta Chlorpheniramine Maleat 2 miligram. Umumnya dosis yang diberikan untuk orang dewasa yaitu sebanyak 1 tablet 3 kali sehari. Obat ini juga dapat diberikan untuk anak-anak usia 6-12 tahun dengan dosis 0.5 tablek 3 kali sehari.
Alternatif pengobatan batuk pilek biasa dan covid juga bisa menggunakan Devosix Drop bagi anak-anak. Seperti halnya Rhinos Neo Drop, obat ini dapat digunakan untuk anak kurang dari 2 tahun hingga usia 5 tahun. Perbedaannya, berkat efektifitas Rhinos yang lebih tinggi, maka Rhinos dapat diberikan 2 kali sehari saja, sementara untuk Devosix Drop diberikan sebanyak 3 kali sehari.
Melalui pengertian serta informasi yang diberikan di atas, tentu sekarang lebih mudah mengetahui perbedaan batuk pilek biasa dan covid. Tidak lupa juga informasi tentang pengobatan yang tepat dapat dicoba dilakukan. Sehingga nantinya kondisi tubuh kembali sehat dan prima, serta dapat melakukan aktivitas kembali seperti semula.